Jurnal Predator Adalah: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya


Jurnal predator adalah istilah yang digunakan untuk menyebut praktik jurnal yang tidak etis dan merugikan dalam dunia ilmiah. Praktik jurnal predator ini biasanya dilakukan oleh jurnal yang tidak terakreditasi dan tidak memiliki proses review yang ketat, sehingga memungkinkan terjadinya publikasi artikel ilmiah yang tidak berkualitas dan tidak dapat dipercaya.

Dampak dari jurnal predator ini sangat merugikan bagi dunia ilmiah, karena dapat menyebabkan penyebaran informasi yang salah dan tidak akurat. Selain itu, praktik jurnal predator juga dapat merugikan reputasi peneliti yang tidak sengaja terlibat dalam publikasi di jurnal predator tersebut. Hal ini dapat berdampak pada karir dan kredibilitas peneliti tersebut di mata dunia ilmiah.

Untuk mengatasi masalah jurnal predator, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Memilih jurnal yang terpercaya dan terakreditasi. Pastikan jurnal yang dipilih memiliki proses review yang ketat dan transparan.

2. Memeriksa reputasi jurnal. Periksalah reputasi jurnal tersebut di komunitas ilmiah dan cek apakah jurnal tersebut termasuk dalam daftar jurnal predator.

3. Memperhatikan kualitas artikel. Sebelum mengirimkan artikel ke jurnal, pastikan artikel tersebut memiliki kualitas yang baik dan dapat dipercaya.

4. Berpartisipasi dalam komunitas ilmiah. Dengan berpartisipasi dalam komunitas ilmiah, kita dapat saling memberikan informasi dan tips mengenai jurnal yang terpercaya dan jurnal predator.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan kita dapat mengurangi dampak negatif dari praktik jurnal predator ini dan meningkatkan kualitas penelitian ilmiah yang kita hasilkan.

Referensi:

1. Beall, J. (2016). Predatory publishers are corrupting open access. Nature, 489(7415), 179.

2. Shen, C., & Björk, B. C. (2015). ‘Predatory’ open access: a longitudinal study of article volumes and market characteristics. BMC medicine, 13(1), 230.